SMK Muhammadiyah 2 Surabaya mengadakan upacara pagi memperingati Hari Guru Nasional, Jum’at (24/11/2023). Upacara yang diadakan di lapangan sekolah ini, lain dari biasanya. Semua petugas upacara, mulai dari pembina, pemimpin, pengibar bendera, pembaca UUD, pembawa teks pancasila, pembaca janji guru, pembaca doa, dan protokol semuanya diperankan guru.
Qonik Hanifa S.Pd., Gr. MM, Waka Humas SMK MUDA mengatakan bahwa alasan petugas upacara semua guru adalah sebagai apresiasi di hari guru nasional dan sebagai bentuk tauladan bagi siswa. “Tidak hanya siswa yang dilatih semi militer untuk petugas upacara tapi gurunya juga ikut berpartisipasi di dalamnya” jelasnya. Adapun para guru Latihan selama kurang lebih dua pekan untuk mempersiapkan agenda ini di bawah komando dari Badri S.Pd., Kepala Program Multi Media SMK MUDA.
Tampak di sebelah barisan barat siswa telah berdiri para guru yang bertugas pada upacara bendera:
- Hj. M. Mas'ulah, ST., MM sebagai pembina upacara
- Agus Subagyo, S.Pd. sebagai pemimpin upacara
- Qonik Hanifa, S.Pd., Gr. MM, Hijri Alaudin, S.Kom. Gr., dan Aswinona Muharroma, S.Psi. sebagai pengibar bendera
- Nurul Farkhatun N, S.Pd., MM sebagai pembaca UUD
- Salma Miftakhul J, S.Pd. sebagai pembaca Pancasila
- Almyra W, S.Pd. sebagai janji guru
- Dwi Wahyu Taftian, S.Pd. sebagai protokol
- Sudarti, S. Ag., M.Pd. sebagai pembaca do'a
Hj. M. Mas'ulah, ST., MM, kepala SMK MUDA didapuk sebagai pembina upacara. Dalam pidatonya, beliau mengawali dengan ucapan terima kasih atas partisipasi dan perjuangan para guru sebagai petugas upacara dalam rangka Hari Guru Nasional. Selanjutnya Bu Mas'ulah juga memberi motivasi agar para guru senantiasa bersabar dalam mendidik generasi bangsa agar menjadi ladang amal dan mendapatkan balasan dari Allah SWT. Perempuan kelahiran 1971 itu menutup pidatonya dengan harapan agar para siswa mendapatkan ilmu yang bermanfaat untuk diri, keluarga, agama, dan negara.
Dwi Wahyu Taftian, S.Pd., guru Bahasa Jawa yang bertugas sebagai protocol merasa sangat senang. “Alhamdulillah bisa diberi kepercaan untuk bertugas menjadi protokol di Hari Guru Nasional di SMK MUDA bersama guru-guru juga,” ungkapnya.
Kejutan Penampilan
Selain lagu Indonesia Raya yang diperdengarkan untuk mengiringi prosesi pengibaran bendera, terdapat juga lagu lain yang diputarkan identik dengan lagu untuk para guru yaitu Hymne Guru dan Pagiku Cerahku. Setelah itu ada kejutan penampilan yang tidak diduga-duga. Gabungan siswa menampilkan musikalisasi puisi dan menyanyikan lagu Kemesraan. Para guru menangis melihat kesungguhan penampilan para siswa yang menyentuh hati. Setelah itu para guru dan siswa bersalam-salaman dan berfoto bersama. Para siswa juga memberikan kado beragam seperti buket bunga, buket makanan camilan, dan tas ransel terbuat dari beragam snack atau jajanan.
Abror Rajendra Maheswara, XII-MM/01 mengatakan bahwa kegiatan upacara bendera peringatan Hari Guru ini cukup berkesan baginya. “Bagaimana tidak? Mulai dari petugas upacaranya Bapak dan Ibu Guru, terlihat betapa tulus serta gigihnya dalam melaksanakan Upacara.” Aje, sapaannya, menjelaskan pada saat penutupan acara merupakan momen yang paling berkesan, dengan tampilan dari adik kelas yang membawakan musik "Guruku Tersayang", membuat bapak dan ibu guru terharu menangis tersedu-sedu apalagi Ibu Kepala Sekolah Hj. Mas'ulah. Meskipun Aje mengaku cukup melelahkan, namun kegiatan ini cukup menghangatkan hati karena merasa momen ini adalah momen paling menarik yang membuat ikatan antara guru dan siswa menjadi lebih dalam. “Terima kasih Bapak dan Ibu guru karena selalu sabar dalam mengajar kami. Semoga para Bapak dan Ibu guru sehat selalu.” Harap Aje yang juga mengikuti ekstrakurikuler jurnalis di SMK MUDA.